Education

Cara Mudah Melakukan Asesmen Formatif di Kurikulum Merdeka

Asesmen formatif dalam kurikulum merdeka

 Penilaian atau asesmen merupakan salah satu hal penting yang harus dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar untuk mengetahui hasil pembelajaran siswa, apakah sudah memenuhi capaian pembelajaran atau belum. Dalam Kurikulum Merdeka, ada dua jenis penilaian atau asesmen yang harus dilakukan, yaitu asesmen formatif dan sumatif.

Berdasarkan kebijakan asesmen dalam Kurikulum Merdeka, asesmen formatif adalah asemen yang dikuatkan atau disarankan. Nantinya, hasil dari asesmen formatif ini bisa digunakan untuk menerapkan pendekatan pembelajaran sesuai tahap capaian peserta didik (Teaching at the Right Level).

Lantas, bagaimana cara melakukan asesmen formatif? Sebelum kita membahas hal tersebut, ada baiknya Bapak dan Ibu guru mengetahui perbedaan asesmen formatif dan sumatif terlebih dahulu lewat ulasan di bawah ini. 

Pengertian asesmen formatif dan sumatif

Dalam pembelajaran, asesmen atau penilaian terhadap siswa penting untuk dilakukan. Penilaian ini umumnya dilakukan oleh masing-masing guru pengampu mata pelajaran. 

Lewat penilaian ini, guru dan siswa dapat mengetahui apakah siswa sudah berhasil memenuhi capaian pembelajaran atau belum. Penilaian juga bisa menjadi alat evaluasi sehingga guru bisa membantu siswa untuk mencapai pembelajaran lebih baik.

Bentuk penilaian  yang dilakukan juga berbeda-beda. Hal ini disesuaikan dengan kompetensi dan kebutuhan, mulai dari observasi, penilaian diri, ulangan harian, penilaian antar teman, tugas proyek dan sebagainya. 

Dalam Kurikulum Merdeka, penilaian atau asesmen ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu asesmen formatif dan sumatif. Berikut penjelasan lebih lanjutnya. 

Asesmen formatif

Asesmen formatif adalah penilaian yang dilakukan oleh guru terhadap siswa yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik (feedback) pada pendidik dan peserta didik agar dapat memperbaiki proses belajar.  

Proses asesmen ini dilakukan untuk mengetahui tingkatan siswa dalam pembelajaran dan strategi yang digunakan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ada 5 faktor yang dapat meningkatkan pembelajaran melalui penilaian formatif, yaitu:

  • Memberikan informasi atau feedback yang efektif untuk siswa mengenai peningkatannya dalam kegiatan belajar.
  • Aktif melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
  • Mengatur kegiatan pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk mendapatkan nilai yang baik ketika dilakukan penilaian.
  • Menginformasikan pada siswa besarnya pengaruh penilaian terhadap hasil belajar mereka.
  • Sebagai bahan pertimbangan siswa dalam menilai diri sendiri dan memahami cara meningkatkan hasil belajar. 

Asesmen sumatif

Penilaian sumatif atau asesmen sumatif adalah penilaian rutin yang umumnya dilakukan pada waktu tertentu atau setiap akhir satu satuan waktu. Dengan penilaian ini, guru dapat mendapatkan informasi mengenai tingkat pemahaman siswa setelah mempelajari tertentu. 

Dalam asesmen sumatif, ada lebih dari satu pokok bahasan yang dimasukkan ke dalamnya untuk dinilai. 

Asesmen sumatif juga bisa diartikan sebagai penilaian pada akhir periode pengajaran tertentu, seperti ujian tengah semester, satu semester, maupun selesai pembahasan materi tertentu di suatu mata pelajaran. Penilaian ini biasanya dilakukan setelah siswa mengikuti kegiatan pembelajaran. 

Perlu diketahui bahwa asesmen sumatif sangat berpengaruh terhadap pengelompokan penghargaan di akhir kursus atau program pembelajaran yang akan diterima siswa. 

Selain itu, asesmen ini sering kali mempengaruhi keputusan konsekuensi belajar bagi siswa. Hal ini dikarenakan, asesmen sumatif merupakan salah satu alat rekam pencapaian keseluruhan siswa yang lebih sistematis dan berpengaruh terhadap prestasi akademik yang dicapai siswa di dalam kelas, kenaikan kelas, dan kelulusan. 

Perbedaan asesmen formatif dan sumatif

Asesmen formatif dan sumatif dalam kurikulum merdeka

Ada beberapa perbedaan antara asesmen formatif dan sumatif. Perbedaan keduanya bisa dilihat dari waktu pelaksanaan, tujuan, dan fungsinya. 

Berikut adalah penjelasan mengenai perbedaan asesmen formatif dan sumatif dalam Kurikulum Merdeka. 

1. Waktu pelaksanaan

Dilihat dari waktu pelaksanaannya, asesmen formatif dilakukan di awal pembelajaran hingga selama proses pembelajaran bab atau kompetensi tertentu berlangsung. Sementara waktu pelaksanaan asesmen sumatif dilakukan saat akhir pembelajaran bab atau kompetensi tertentu. 

2. Tujuan

Meskipun sama-sama digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam belajar di sekolah, asesmen formatif maupun sumatif memiliki tujuan yang berbeda. 

Asesmen formatif bertujuan untuk mengetahui apakah ada peningkatan atau perkembangan siswa dalam memahami suatu bab atau kompetensi materi pelajaran yang sedang dipelajari. Penilaian ini tidak mempengaruhi prestasi, kenaikan kelas, maupun kelulusan siswa. 

Sementara asesmen sumatif bertujuan untuk mengetahui pencapaian siswa dari suatu pembelajaran yang telah berakhir dalam kurun waktu tertentu. Asesmen ini juga bertujuan untuk mengambil keputusan akhir terhadap kinerja siswa sehingga hasilnya bisa mempengaruhi prestasi, kenaikan kelas, maupun kelulusan siswa. 

3. Fungsi

Tak hanya waktu dan tujuan pelaksanaannya saja yang berbeda, asesmen formatif dan sumatif juga memiliki fungsi yang berbeda. 

Asesmen formatif berfungsi untuk memperbaiki proses pembelajaran suatu bab atau kompetensi tertentu yang sedang dipelajari oleh siswa sehingga siswa bisa meraih pencapaian belajar yang lebih optimal. 

Sementara hasil asesmen sumatif berfungsi sebagai bukti apa saja yang telah dikuasai oleh siswa selama periode pembelajaran tertentu. 

Cara melakukan asesmen formatif dalam Kurikulum Merdeka

Asesmen formatif dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari bertanya (questioning), diskusi, lembar catatan belajar peserta didik, penilaian diri dan penilaian antarteman (self- dan peer-assessment), hingga menyebutkan hal-hal yang sudah dipelajari. 

Namun, ada salah satu cara yang lebih mudah untuk melakukan asesmen formatif, yaitu dengan menggunakan kuis interaktif. 

Kuis interaktif adalah suatu bentuk permainan kuis dengan menggunakan aplikasi. Kuis ini bisa berbentuk soal atau pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa. 

Terdapat berbagai aplikasi kuis online yang bisa Bapak dan Ibu guru gunakan sebagai cara melakukan asesmen formatif. Salah satunya adalah KOCO Quiz dari KOCO Schools. 

KOCO Quiz adalah generator kuis otomatis yang membantu guru untuk mengukur dan menilai kemampuan siswa secara otomatis dalam 1 menit. 

Dengan menggunakan KOCO Quiz, Bapak dan Ibu guru bisa melakukan asesmen formatif, baik di awal maupun di dalam kegiatan pembelajaran di Kurikulum Merdeka dengan lebih mudah. 

Selain itu ada sekitar 30.000 lebih soal kuis yang bisa Bapak dan Ibu guru pilih sesuai dengan tingkat pendidikan siswa. Setiap soal bisa diatur tingkat kesulitannya. 

Nantinya, hasil kuis ini bisa menjadi bahan rujukan bagi Bapak dan Ibu guru untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian peserta didik (Teaching at the Right Level).

Cara menggunakan KOCO Quiz untuk asesmen formatif

Berikut adalah langkah-langkah menggunakan KOCO Quiz untuk melakukan asesmen formatif. 

  • Jika Bapak dan Ibu guru sudah memiliki akun di KOCO Schools, segera login atau masuk menggunakan email dan password yang sudah didaftarkan. Namun, jika belum memiliki akun, sebaiknya lakukan pendaftaran akun terlebih dahulu. 
  • Setelah berhasil login, Bapak dan Ibu guru silahkan menu “Classes” yang terletak di sebelah kiri, kemudian pilih “Quiz”. 
  • Selanjutnya, pilih “Practice Quiz” dan klik “KOCO Question Bank”.
  • Pilih topik dan sub-topik yang sesuai.
  • Atur tingkat kesulitan dan format soal sesuai tingkat kompetensi siswa.
  • Kirimkan tugas ke akun siswa. 

Setelah siswa mengerjakan soal, Bapak dan Ibu guru akan segera mendapatkan hasilnya. Sangat mudah dan praktis, bukan?