Education

Mengenal Jenis dan Cara Mengisi Rapor Kurikulum Merdeka

Pengisian rapor Kurikulum Merdeka

Rapor Kurikulum Merdeka—Ketika pembelajaran di suatu semester berakhir, biasanya setiap siswa akan menerima rapor sebagai laporan hasil pembelajaran mereka di semester tersebut. Rapor ini selalu ada di setiap kurikulum, termasuk Kurikulum Merdeka. 

Seperti yang diketahui, beberapa sekolah ada yang sudah mulai menerapkan Kurikulum Merdeka di tahun 2022 ini.

Penerapan kurikulum yang baru ini bisa dilihat dari metode pembelajaran yang diterapkan, rencana pembelajaran, hingga rapor Kurikulum Merdeka yang berbeda dengan kurikulum sebelumnya, yaitu Kurikulum 2013. 

Seperti apa perbedaan rapor Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013? Lalu, bagaimana cara mengisi rapor Kurikulum Merdeka? Berikut penjelasan lebih lanjutnya. 

Perbedaan rapor Kurikulum Merdeka dan K13

Perbedaan rapor Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013

Menyusul pengenalan Kurikulum Merdeka yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia pada awal tahun 2022 lalu, beberapa sekolah sudah mulai menerapkan kurikulum terbaru tersebut. 

Hal ini bisa dilihat dari metode pembelajaran hingga tujuan pembelajaran yang berbeda dengan kurikulum sebelumnya, yakni Kurikulum 2013 atau K13. Tak hanya itu saja, perubahan juga terjadi pada format rapor siswa Kurikulum Merdeka. 

Pada Kurikulum 2013, buku rapor siswa tidak hanya berisi angka atau nilai yang diperoleh siswa selama pembelajaran di semester tersebut saja, tapi juga dilengkapi dengan deskripsi berupa kalimat yang menjelaskan perolehan angka-angka tersebut. 

Selain itu, penilaian dalam Kurikulum 2013 juga mengacu pada tiga aspek utama, yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dilengkapi dengan predikat untuk setiap aspek tersebut. Jumlah halaman rapor Kurikulum 2013 juga lebih banyak, sekitar 3-4 halaman. 

Sementara di rapor Kurikulum Merdeka tampilannya jauh lebih sederhana dibandingkan K13. Biasanya, hanya terdiri dari 2 halaman saja. 

Halaman pertama rapor Kurikulum Merdeka langsung memuat hasil laporan belajar siswa per mata pelajaran di sekolah.

Sementara, pada halaman kedua rapor, memuat penilaian kegiatan ekstrakurikuler siswa, absensi, dan tanda tangan orang tua, wali kelas, dan kepala sekolah.

Di rapor Kurikulum Merdeka juga tidak mencantumkan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Hal ini tentu berbeda dengan K13 yang masih mencantumkan KKM dalam rapor. 

Meskipun ada beberapa perbedaan antara rapor K13 dengan Kurikulum Merdeka, tapi ada pula kesamaan rapor pada kedua jenis kurikulum tersebut, yaitu sama-sama tidak menggunakan sistem ranking. 

Jenis-jenis rapor di Kurikulum Merdeka 

Sebelum membahas cara mengisi rapor Kurikulum Merdeka, sudahkah Bapak dan Ibu guru mengetahui bahwa dalam kurikulum baru ini ada dua jenis rapor yang akan diberikan pada setiap siswa? 

Dua jenis rapor di Kurikulum Merdeka ini tentunya berbeda dengan rapor di kurikulum sebelumnya di mana setiap siswa hanya mendapatkan satu rapor saja.

Dua jenis rapor tersebut adalah Rapor Intrakurikuler dan Rapor Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Berikut penjelasan lebih lanjutnya. 

1. Rapor Intrakurikuler

Rapor intrakurikuler adalah laporan hasil belajar siswa pada setiap mata pelajaran yang diikutinya pada semester tersebut. Rapor ini akan diberikan pada siswa per semester atau per enam bulan sekali.

Itu artinya, dalam satu tahun pelajaran, siswa akan mendapatkan rapor intrakurikuler sebanyak dua kali. 

Tampilan dari rapor ini sendiri diawali dengan halaman yang memuat identitas siswa dengan tambahan bagian “Fase” pada bagian kolom identitas.

Adapun fase dalam Kurikulum Merdeka ini terbagi menjadi enam tape yaitu: 

  • Fase A (kelas 1 dan 2 SD)
  • Fase B (Kelas 3 dan 4 SD)
  • Fase C (kelas 5 dan 6 SD)
  • Fase D (kelas 7,8 dan 9 SMP)
  • Fase E (kelas 10 SMA)
  • Fase F (kelas 11 dan 12 SMA)

Selain itu, rapor intrakurikuler dalam Kurikulum Merdeka ini juga memiliki keunggulan dalam hal tampilan, yakni terlihat lebih sederhana di mana hanya menjelaskan mata pelajaran yang diampu siswa, nilai akhir, dan capaian kompetensi.

Selebihnya, tampilan rapor ini hanya membuat kategori kegiatan ekstrakurikuler, predikat, keterangan, dan kolom tanda tangan untuk orang tua dan Kepala Sekolah.

Itulah mengapa, rapor intrakurikuler di Kurikulum Merdeka ini hanya terdiri dari 2 halaman saja.

2. Rapor Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Rapor selanjutnya yang akan diterima siswa di Kurikulum Merdeka adalah Rapor Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Berbeda dengan rapor intrakurikuler, rapor ini hanya akan diberikan pada siswa pada akhir semester genap. Dengan kata lain, rapor Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini hanya diberikan satu tahun sekali.

Dari segi tampilan, rapor Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila juga terbilang cukup sederhana. Hanya ada keterangan identitas siswa pada halaman pertamanya, lalu laporan mengenai kegiatan 1, kriteria kegiatan 1, dan kolom nilai. 

Itulah dua jenis rapor Kurikulum Merdeka yang akan diterima oleh setiap siswa. Adanya dua jenis rapor ini dikarenakan adanya perubahan pada metode pembelajaran, yaitu pengurangan jam tatap muka dan dan pengalihan sisa jamnya menjadi jam proyek di dalam kurikulum ini. 

Misalnya, pada Mata Pelajaran Matematika. Jika pada Kurikulum 2013 mata pelajaran tersebut memiliki jam tatap muka sebanyak 3 jam, maka pada Kurikulum Merdeka terbagi menjadi 2 jam tatap muka dan 1 jam sisanya menjadi jam proyek.

Penilaian tidak hanya dilakukan pada pembelajaran tatap muka saja, tapi dalam pembelajaran proyek juga ada penilaian.

Maka dari itu, dibuatlah dua jenis rapor, yaitu intrakurikuler yang memuat laporan hasil belajar siswa dalam bentuk belajar tatap muka dan metode penguatan dalam bentuk  rapor Proyek Penguatan Profil Pancasila.

Cara mengisi rapor Kurikulum Merdeka

Meskipun kelihatannya rumit, tapi sebenarnya pengisian rapor Kurikulum Merdeka cukup mudah dan tidak jauh berbeda dengan pengisian rapor K13.

Hanya saja, di Kurikulum Merdeka ini, Bapak dan Ibu guru harus mengisi dua jenis rapor, yaitu rapor intrakurikuler dan rapor Proyek Penguatan Profil Pancasila.

Untuk mengisi rapor ini juga tidak perlu dilakukan secara manual alias tulis tangan. Bapak dan Ibu guru bisa menggunakan aplikasi atau software agar pengisian rapor Kurikulum Merdeka lebih mudah. 

Sayangnya, hingga saat ini Kemendikbud belum meluncurkan aplikasi khusus untuk mengisi rapor Kurikulum Merdeka. Namun, Bapak dan Ibu guru tidak perlu khawatir karena saat ini sudah banyak aplikasi rapor online yang dapat memudahkan guru dalam pengisian rapor siswa. Salah satunya adalah KOCO Schools.

KOCO Schools adalah penyedia Learning Management System (LMS) untuk membantu guru mengajar lebih mudah dan efektif. 

Dengan KOCO Schools, Bapak dan Ibu guru bisa mengakses perkembangan belajar siswa serta mengevaluasi hasilnya secara langsung dalam bentuk grafik interaktif perkembangan siswa.

Selain itu, KOCO Schools juga menyediakan fitur penilain yang sudah dilengkapi anotasi sehingga Bapak dan Ibu bisa langsung memeriksa nilai siswa dan memberi koreksi saat menggunakan LMS KOCO Schools.

Untuk menggunakan LMS KOCO Schools, Bapak dan Ibu guru tidak perlu mengunduh aplikasinya karena bisa digunakan via browser. Dengan begitu, tidak menghabiskan memori perangkat dan pastinya lebih hemat kuota. 

Untuk cara mengisi rapor Kurikulum Merdeka di LMS KOCO Schools, pertama Bapak dan Ibu guru harus mendaftarkan akun terlebih dahulu, kemudian pilih fitur penilaian. Bapak dan Ibu guru tinggal mengisi identitas siswa dan nilai yang diperolehnya per mata pelajaran. 

Bagaimana? Apakah Bapak dan Ibu guru tertarik menggunakan LMS KOCO Schools? Jika iya, Bapak dan Ibu guru bisa langsung buat akunnya gratis di sini.