Education

Refleksi Pembelajaran: Tujuan, Manfaat, dan Cara Penerapannya untuk Guru

Refleksi Pembelajaran: Tujuan, Manfaat, dan Cara Penerapannya untuk Guru—Bapak dan Ibu guru tentu sudah sering mendengar kata ‘refleksi’. Kata refleksi bermula dari kata dalam bahasa latin, reflectere. Berawal dengan ‘re’, yang berarti ‘kembali’, dan ‘flectere’, yaitu ‘menekuk/membengkok’. Maka, refleksi berarti membengkokkan sesuatu ke belakang, seperti gelombang cahaya yang memantulkan kembali bayangan kita saat melihat refleksi diri di cermin.

Seperti halnya berkaca dengan cermin, makna lain dari refleksi adalah proses berpikir yang mendalam, meliputi bagaimana kita mengobservasi kembali suatu tindakan atau pengalaman yang terjadi. Tujuannya adalah untuk memahami gambaran yang lebih besarnya serta memahami seluruh konsekuensi daripada hal tersebut.

Dalam dunia pendidikan, terdapat istilah yang disebut refleksi pembelajaran. Refleksi pembelajaran dapat dikatakan sebagai aktivitas memantau dan menilai pengetahuan, kemampuan, dan performa dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan proses belajar serta hasil yang diharapkan.

Refleksi pembelajaran yang dilakukan akan membuat lebih menyadari atau memahami kapasitas diri, perasaan dan motivasi. Pada guru, refleksi pembelajaran juga dapat membantu meningkatkan kompetensi profesional.

Perlu diingat refleksi berbeda dengan evaluasi, yang berarti sebuah proses sistematis untuk menentukan sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai oleh siswa.

Tujuan Refleksi Pembelajaran

Refleksi Pembelajaran

Mengapa penting untuk melakukan refleksi dalam pembelajaran?

Setiap orang belajar dengan cara yang berbeda, namun pembelajaran akan menjadi berguna ketika kita mampu menghubungan apa yang kita pelajari dengan apa yang telah kita ketahui. Semakin kita reflektif dalam pembelajaran, semakin efektif pula kegiatan belajar mengajar dapat dilakukan.

Ketika refleksi dilakukan secara rutin, guru dan siswa dapat dengan mudah memahami apa yang ingin dipelajari, apa yang harus dilakukan, proses belajar, tujuan, serta budaya belajar dalam kelas.

Berikut beberapa alasan refleksi pembelajaran penting untuk dilakukan:

Mengetahui area perbaikan

Melakukan refleksi terhadap cara mengajar, materi pembelajaran, dan bagaimana Bapak dan Ibu guru melibatkan siswa dapat membantu dalam menyadari dalam area mana apa masih dapat dilakukan perbaikan.

Barangkali, Bapak dan Ibu guru akan menyadari bahwa ketika siswa tidak melakukan pekerjaannya, ternyata mereka tidak memahami materi yang diberikan. Atau mungkin Bapak dan Ibu guru juga bisa menyadari ketika materi yang diberikan ternyata tidak cukup menantang.

Mengetahui area kekuatan

Refleksi juga dapat membantu menyadari area kekuatan atau kelebihan Bapak dan Ibu guru dalam mengajar. Saat refleksi, Bapak dan Ibu guru mungkin bisa mengetahui ketika pelajaran berjalan sangat baik dan siswa cepat memahami materi yang diajarkan secara mendalam. Menyadari kelebihan Bapak dan Ibu guru pasti meningkatkan semangat dan kecintaan dalam mengajar, ya.

Memperbarui pembelajaran

Sebagai seorang guru, Bapak dan Ibu tentu perlu memastikan pelajaran yang diberikan sejalan dengan standar dan kurikulum yang berlaku. Materi yang sudah lama tidak diperbaru mungkin tidak lagi relevan dan membingungkan untuk siswa.

Memahami kelebihan siswa

Praktik refleksi dapat membantu Bapak dan Ibu guru dalam memustuskan apakah siswa telah merespon materi sesuai yang diharapkan dan memahaminya dengan mendalam. Bapak dan Ibu guru bisa lebih memahami kelebihan siswa dan kebutuhannya di masa mendatang. Hal ini membantu Bapak dan Ibu guru untuk mengutamakan siswa dan menyadari bahwa mengajar tidak hanya sekedar pekerjaan yang harus diselesaikan tiap harinya. Sebagai seorang guru, mengajar harus menjadi sesuatu yang dilakukan dengan baik dan terus berkembang.

Guru memiliki tanggung jawab untuk mendukung siswa meningkatkan keterampilan mereka dengan refleksi pembelajaran. Guru harus mencontoh dan mengajarkan proses reflektif pada siswa, rencana materi, untuk meluangkan waktu untuk refleksi siswa, dan menggunakan keterampilan yang sama untuk meningkatkan praktik mereka.

Manfaat Refleksi Pembelajaran

refleksi pembelajaran adalah

Berikut beberapa manfaat refleksi dalam pembelajaran bagi guru:

Mendorong inovasi

Sebagai seorang guru, tentu Bapak dan Ibu terbiasa mempersiapkan dan memantau pelajaran yang diberikan bukan? Seusai mengajar, cobalah luangkan beberapa menit untuk menilai pengajaran hari itu. Catatlah pengalaman positif yang terjadi, maupun yang menantang. Setelahnya, Bapak dan Ibu guru dapat memikirkan langkah-langkah meningkatkan ataupun menanggulangi masalah tersebut.

Kebiasaan ini dapat membantu dalam mendapatkan inovasi-inovasi dalam meningkatkan metode mengajar, menyesuaikannya dengan kebutuhan kelas.

Meningkatkan hubungan guru dan siswa

Membangun hubungan yang positif dengan tiap siswa merupakan aspek yang penting dalam membantu mereka dalam memahami metode mengajar Bapak dan Ibu guru. Refleksi dapat membantu dalam mengingat bahwa tiap siswa unik dan masing-masing memiliki kebutuhan yang berbeda. Menerapkan strategi refleksi pembelajaran membantu Bapak dan Ibu guru dalam menganalisa performa, perilaku, kebutuhan, sekaligus kepribadian dan sifat siswa.

Pengetahuan tersebut bermanfaat untuk pengalaman pelajar dalam jangka pendek maupun panjang. Siswa akan menunjukkan hasil yang lebih baik ketika merasa nyaman dan menikmati sesi pelajaran. Akibatnya, Bapak dan Ibu guru pun dapat lebih mudah melibatkan siswa dalam kelas dan lebih termotivasi untuk mengajar.

Mendorong pemecahan masalah

Dalam keseharian, Bapak dan Ibu guru pasti sering menjumpai berbagai tantangan di dalam maupun luar kelas. Kemampuan memecahkan masalah secara efektif dan efisien ketika menghadapi masalah menjadi salah satu keterampilan yang penting dimiliki guru. Refleksi dapat membantu Bapak dan Ibu guru dalam memecahkan masalah dan tantangan.

Misalnya, Bapak dan Ibu guru dapat menerapkan pengalaman mengajar sebelumnya dari pribadi ataupun rekan, untuk mencari solusi bagi siswa yang memiliki masalah dalam belajar. Refleksi memungkinkan Bapak dan Ibu guru merancang strategi dan memetakan teknik yang dipersonalisasi untuk siswa yang kesulitan. Melalui pengalaman di masa lalu, Bapak dan Ibu guru menjadi lebih percaya diri karena memiliki lebih banyak pengetahuan ketika hambatan muncul di kelas

Pengembangan profesional

Ketika seseorang melakukan refleksi, tujuan untuk memperbaiki sesuatu sudah ada dalam benak. Refleksi dalam bagaimana Bapak dan Ibu guru mengajar memberi pengetahuan untuk meningkatkan keterampilan mengajar secara aktif.

Keterampilan apapun itu, misal dalam kejelasan mengajar, melibatkan siswa, intonasi, atau aspek lainnya, Bapak dan Ibu guru dapat meningkatkan pengalaman belajar mengajar dan hasil pembelajaran tersebut untuk siswa. Akhirnya, refleksi pembelajaran memberikan kesempatan bagi Bapak dan Ibu guru mengenai bagaimana untuk mengembangkan keterampilan agar mengalami kemajuan secara profesional sebagai seorang guru.

Cara Menerapkan Refleksi Pembelajaran

contoh pertanyaan refleksi pembelajaran

Beberapa dari Bapak dan Ibu guru mungkin sudah terbiasa melakukan refleksi dalam pembelajaran. Namun mungkin ada juga yang belum terbiasa melakukannya. Berikut beberapa contoh pertanyaan refleksi pembelajaran yang dapat Bapak dan Ibu guru ajukan ketika melakukan refleksi:

  • Bagian mana dari pelajaran hari ini yang dapat diperbaiki untuk waktu berikutnya?
  • Apakah kelebihan saya?
  • Apakah pelajaran saya sudah efektif? Mengapa atau mengapa tidak?
  • Mana saja rencana harian yang terlaksana atau tertunda?
  • Aktivitas apa yang telah berjalan dengan baik atau buruk?
  • Siswa mana yang membutuhkan dukungan tambahan?
  • Apakah siswa menepati tugasnya?
  • Jika tidak, apakah karena mereka kurang memahami atau ada penyampaian yang masih kurang jelas?
  • Di bagian mana siswa sudah unggul?
  • Di bagian mana siswa masih merasa kesulitan?
  • Apa yang saya rasakan tentang siswa saya hari ini?

Dalam mempertanyakan pertanyaan tersebut, Bapak dan Ibu guru dapat memanfaatkan peralatan seperti jurnal harian, weekly planner, voice memo, dll. Terdapat banyak cara dan aktivitas yang dapat Bapak dan Ibu guru lakukan untuk membuat refleksi pembelajaran lebih mudah. Bapak dan Ibu guru dapat menerapkannya dengan cara berikut:

  • Merekam pelajaran. Bapak dan Ibu guru dapat merekam kegiatan belajar mengajar selama di kelas dan menontonnya kembali. Perhatikan bagaimana Bapak dan Ibu guru merespon pada siswa, dan bagaimana siswa merespon, dll. Bapak dan Ibu guru juga bisa menilai keefektifan pelajaran yang sulit untuk dipantau ketika sedang mengajar secara langsung.
  • Formulir evaluasi. Mintalah siswa untuk mengisi formulir evaluasi di mana siswa dapat menilai serta memberi feedback untuk Bapak dan Ibu guru. Bapak dan Ibu guru dapat membuatnya dengan cepat dan mudah secara daring melalui situs seperti Google Forms, Typeform, dll.
  • Jurnal harian. Buatlah sebuah jurnal dan beri catatan mengenai jadwal, rencana, dan bahan refleksi Bapak dan Ibu guru tiap harinya. Menulis membantu dalam melepaskan pikiran atau stres mengenai bagian yang ingin Bapak dan Ibu guru tingkatkan. Jurnal ini juga dapat berupa aplikasi menulis note (Evernote, OneNote, Google Keep) ataupun voice memo ketika sedang sibuk.
  • Membuat jadwal. Luangkanlah waktu pada jam tertentu tiap harinya untuk refleksi. Bapak dan Ibu guru dapat mengatur waktu ketika hendak pulang ke rumah atau hendak pergi tidur.

Refleksi pembelajaran bukanlah sesuatu yang hanya dilakukan sekali, namun sebuah proses yang berkelanjutan. Sekali kita mulai menanamkan proses itu dengan sepenuhnya, kita akan mulai melihat manfaatnya. Refleksi pembelajaran adalah cara untuk mengembangkan guru menjadi lebih percaya diri, bertanggung jawab, reflektif, interaktif dan inovatif.

Gimana, sudah siap lakukan Refleksi Pembelajaran Bapak dan Ibu guru?